Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Microstock vs Marketplace: Apa Perbedaannya dan Mana yang Cocok untuk Anda?



Jika Anda seorang fotografer atau desainer grafis yang ingin menjual karya Anda secara online, Anda mungkin sudah familiar dengan istilah "microstock" dan "marketplace". Kedua jenis platform ini menawarkan cara yang berbeda untuk menjual karya seni atau desain grafis Anda, dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara microstock dan marketplace, serta memberikan rekomendasi beberapa situs terbaik di masing-masing kategori. 

Perbedaan Microstock Dan Marketplace


Untuk mengetahui perbedaan diantara microstock dengan marketplace maka ada baiknya mengetahui definisi masing-masing dan platform-platformnya.

Apa itu Microstock?

Microstock adalah platform online yang menyediakan gambar, video, dan elemen desain grafis dengan harga yang relatif terjangkau. Platform ini memungkinkan para kreator konten untuk menjual karya mereka dengan mudah dan cepat, dan pembeli dapat membeli lisensi penggunaan untuk digunakan dalam proyek mereka. 

Keuntungan utama dari microstock adalah kemudahan dalam penjualan dan pembelian, serta harga yang terjangkau bagi pembeli.

Namun, kelemahan dari microstock adalah persaingan yang ketat, keuntungan yang relatif kecil per penjualan, dan kebutuhan untuk memenuhi kriteria kualitas tertentu agar karya Anda dapat diterima.

Beberapa contoh situs microstock terbaik adalah:
  1. Shutterstock: dengan lebih dari 350 juta foto, video, dan musik di dalam katalognya, Shutterstock adalah salah satu platform microstock terbesar dan paling populer di dunia.
  2. Adobe Stock: sebagai platform marketplace milik Adobe, Adobe Stock terintegrasi dengan produk-produk Adobe seperti Photoshop dan Illustrator.
  3. iStock: platform microstock yang dimiliki oleh Getty Images, yang memungkinkan para kreator konten untuk menjual foto dan video mereka. 
  4. Freepik: situs satu ini awalnya merupakan "incaran" bagi para kontributor, karena disini terbilang tingkat penjualannya paling tinggi. Tetapi seiring perubahan kebijakan pembayaran yang dianggap memberatkan bagi kontributor membuat freepik sedikit ditinggalkan. Walaupun begitu, menurut saya pribadi (karena saya juga merupakan kontributor freepik), freepik masih saya anggap patut diperhitungkan ketika anda ingin menjual foto atau karya desain.

Apa itu Marketplace?

Marketplace, di sisi lain, adalah platform online yang memungkinkan para kreator konten untuk menjual karya seni atau desain grafis mereka secara langsung kepada pembeli. Marketplace sering kali menawarkan harga yang lebih tinggi untuk karya-karya yang berkualitas tinggi, dan memberikan para kreator konten lebih banyak kendali atas harga dan lisensi penggunaan karya mereka. 

Keuntungan utama dari marketplace adalah keuntungan yang lebih besar per penjualan, kendali yang lebih besar atas harga dan lisensi penggunaan, dan kemungkinan untuk menjangkau pasar yang lebih khusus atau niche.

Namun, kelemahan dari marketplace adalah kurangnya pengunjung yang datang secara teratur, serta kemungkinan untuk harus menangani aspek-aspek seperti pembayaran dan pengiriman sendiri.

Beberapa contoh situs marketplace terbaik adalah:
  1. Etsy: platform marketplace yang dapat digunakan untuk menjual karya seni dan kerajinan tangan, termasuk desain grafis seperti poster dan ilustrasi.
  2. Redbubble: marketplace yang memungkinkan para kreator konten untuk menjual berbagai produk seperti pakaian, stiker, hingga karya seni digital.
  3. Creative Market: platform marketplace yang memungkinkan para desainer untuk menjual berbagai produk desain grafis seperti font, ilustrasi, template, dan lainnya.
  4. Creative Fabrica: platform marketplace yang menawarkan banyak cara untuk menghasilkan uang, dari menjual desain ataupun affiliate.

Jadi, Microstock atau Marketplace? Pilihan antara microstock dan marketplace tergantung pada selera anda.

Posting Komentar untuk "Microstock vs Marketplace: Apa Perbedaannya dan Mana yang Cocok untuk Anda?"